Sabtu, 25 September 2010

MENGHIDUPKAN AGAMA AGEMING AJI

www.wildan-kamal.blogspot.com

Salam Roso Sejati

Kang wus waspada ing patrap, mangayut ayat winasis, wasana wosing jiwangga, melok tanpa aling-aling, kang ngalingi kaliling, wenganing rasa tumlawung, keksi saliring jaman, angelayut tanpa tepi, yeku aran tapa tapaking Hyang Sukma. (Dia yang sudah mengetahui jalan, menghayati tanda-tanda kebijaksanaan, menjangkau inti pribadi, telah bisa menyaksikan secara nyata, yang menghalangi telah menyingkir, benar-benar memasuki alam sunyi, terlihatlah segala keadaan, terlihat tanpa batas, itulah yang dinamakan bertemu dengan jejak Tuhan)

Mengkono janma utama, tuman tumanem ing sepi, ing saben dina rikala mangsa, mangsah amamasuh budi, lahire den tetepi, ing reh kasatriyanipun, susilo anoraga, wignya men tyasing sasami, yeku aran wong barek berag agama. (Seperti itulah manusia utama, senang tenggelam dalam kesunyian, setiap hari ketika dia menemukan kesempatan, mempertajam dan membersihkan jiwa, setia menjalankan peran sebagai kesatria, bertindak baik, rendah hati, pandai bergaul dan membuat hati orang terpikat, itulah yang disebut orang-orang yang menghayati agama)

MEMBURU ILMU SEJATI, MENYATAKAN SEJATINE ILMU

Sumber : PADEPOKAN PENGGING : SATRIYA PENGGING

Dumateng poro sATRIYO PININGIT monggo dipun kaweruhi sesareng sejatine ilmu sejati

Salah satu hal yang paling berharga dalam hidup ini adalah ilmu. Ilmu ibarat cahaya penerang. Ilmu laksana kekuatan penjaga, yang menjaga kehidupan kita. Ilmu yang membuat diri kita sanggup membumbung tinggi ke langit.

Dari sekian kategori ilmu, yang patut untuk kita renungkan apakah kita sudah memilikinya atau belum adalah apa yang disebut dengan ilmu sejati. Ilmu ini berkaitan dengan intisari dari hidup kita; ia menjadi penerang bagi mereka yang ingin mengecap kehidupan sejati. Ia juga penuntun jalan untuk menemukan yang Sejati dari Hidup ini.

Apa yang disebut dengan ilmu sejati? Siapakah yang berhak atas ilmu sejati itu? Teks-teks dalam Serat Wedhatama membabarkannya secara gamblang:

Iku kaki takokena, marang para sarjana kang martapi, mring tapaking tepa tulus, kawawa nahen hawa, wruhanira mungguh sanyataning ngelmu, tan mesthi neng jeneng wredha, tuwin mudha sudra kaki.
(Anakku, tanyakan hal itu, kepada para sarjana yang berpengalaman, yang hatinya sudah menunjukkan ketulusan, dan sudah berhasil menahan hawa nafsu. Ketahuilah sesungguhnya ilmu sejati itu tak hanya bisa dimiliki orang tua, tetapi juga bisa dimiliki kaum muda, bahkan sudra)

Sapatuk wahyuning Allah, ya dumilah mangulah ngelmu bangit, bangkit mikat reh mangukut, kukutaning jiwangga, yen mengkono kena sinebut wong sepuh, lire sepuh sepi hawa, awas roroning atunggil.
(Siapapun yang menerima wahyu Ilahi, lalu dapat mencerna dan menguasai ilmu, mampu menguasai ilmu kesempurnaan, yaitu kesempurnaan pribadi, orang yang demikian itu pantas disebut sebagai orang tua, orang yang sudah tidak lagi dikuasai hawa nafsu, dapat menghayati manunggalnya dua keberadaan).

Prinsipnya, ilmu sejati bisa diraih oleh setiap orang yang menghasratinya, tidak muda tidak tua, bangsawan ataupun orang biasa, yang berprofesi sebagai intelektual maupun seorang petani. Dan pertanda keberadaan ilmu ini pada seseorang adalah ketika ia telah menjadi pribadi yang hawa nafsunya sudah tunduk, dan ia menghayati keberadaan dirinya tak lebih sekadar cermin dari Yang Maha Ada. Pemilik ilmu sejati menghayati sepenuhnya makna keberadaan Yang Maha Tunggal dan keberadaan diri kita yang diliputi-Nya, bahwa sesungguhnya Aku ana ing sajroning ingsun, ingsun ana ing sajroning Aku.

Para pemilik sejati adalah sosok yang telah mengenal dirinya karena itu ia juga mengenal Tuhannya. Ia tak lagi silau oleh penampilan luar, juga tak terjebak oleh sesuatu yang artifisial, yang serba kulit. Agama baginya bukan lagi identitas kelompok yang dibangga-banggakan, tetapi lebih sebagai jalan pribadi, jalan sunyi, menuju Ia yang Maha Misteri. Kerendahan hati mewarnai hatinya..karena ia sadar bahwa dirinya tak lebih dari setitik debu dalam lingkup semesta yang luasnya tak terbatas. Tapi pada saat yang sama, kepercayaan diri atau keyakinan akan kemuliaan diri, meresap kuat, karena ia sadar bahwa di dalam dirinya, sebagaimana juga di dalam setiap pribadi, bersemayam secercah Cahaya Yang Maha Ada.

Dan bagaimana cara meraih ilmu sejati? Kita simak teks lain dalam Serat Wedhatama berikut ini:

Ngelmu iku Kalakone kanthi laku Lekase lawan kas Tegese kas nyantosani Setya budaya pangekese dur angkara
(Ilmu (hakekat) itu diraih dengan cara menghayati dalam setiap perbuatan, dimulai dengan kemauan. Artinya, kemauan membangun kesejahteraan terhadap sesama, Teguh membudi daya Menaklukkan semua angkara.)

Ilmu sejati diraih melalui rangkaian tindakan demi tindakan kebajikan, pengalaman demi pengalaman. Ia merupakan anugerah Sang Sumber Illmu, kepada siapapun yang dalam hidupnya, pelayanan kepada sesama menjadi prioritas utama. Ia adalah berkah bagi mereka yang hidupnya didedikasikan bagi kebahagiaan sesama.

Lebih jauh, ilmu sejati diraih dengan jalan lebih dahulu menaklukkan Sang Ego, meleburkan diri ke dalam keberadaan Yang Maha Ada.

Terakhir, apa yang menjadi bukti bahwa seseorang itu memiliki ilmu sejati, bahwa ilmu yang dimilki seseorang itu adalah sejatinya ilmu?

Tentu saja bukan kepandaian berbicara dan cakupan wawasan yang luas, tetapi lebih pada soal kemampuan untuk selalu hening, damai, penuh kasih. Pemilik ilmu sejati, mereka yang ilmunya adalah sejatinya ilmu, menjadi penebar damai di kala dunia dalam kekisruhan, penebar kasih di kala dunia tenggelam dalam kebencian, penebar kesembuhan bagi mereka yang terluka, pembawa cahaya di kala orang senang berada dalam kegelapan. Amin Ya Rabbal Alamin

Rabu, 15 September 2010

MEMBUKA TABIR BIMBINGAN GURU SEJATI

SALAM KAGEM SANAK KADANG SEDULUR ROSO SEJATI
Ini adalah amalan untuk mendapatkan bimbingan dari guru sejati. Bermanfaat sebagai pencerahan saat diri kita bimbang untuk memilih dan saat diri kita merasa kehilangan arah dalam hidup.

BAHAN: Amalan ini memerlukan dua lilin, satu lilin berwarna biru (guru sejati) dan satu lilin putih (diri sendiri), dan minyak cendana.

CARANYA: Dua lilin diolesi minyak cendana sambil membayangkan diri Anda berkelana alam astral. Tempatkan lilin biru di sisi lilin putih. Mulai dengan menyalakan lilin biru dan kemudian lilin putih sambil berkatalah kepada diri sendiri:
“(UCAPKAN SALAM) RUH PEMBIMBING GURU SEJATIKU, DENGARKANLAH AKU DAN BERJALANLAH KE ARAHKU. BIMBING AKU MELALUI HIJAB YANG ADA PADA DIRIKU INI DAN BERILAH AKU PETUNJUK”

Sekarang duduk di posisi yang nyaman dan sadari pola pernapasan Anda. Tarik napas dalam-dalam dan dengarkan irama gerakan tubuh dan pernapasan. Anda menjadi rileks dan tutup mata Anda. Fokus pada titik di antara kedua mata Anda (mata ketiga) dan bayangkan warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, biru, nila, ungu, dan putih masuk ke titik mata ketiga tersebut.

Tahan setiap warna selama lima hitungan. Lihatlah saat setiap warna menghilang sambil tetap fokus pada mata ketiga. Perhatikan napas dan lihat dada Anda naik dan turun dengan udara (mata masih ditutup) dan tonton napas saat berubah menjadi gelombang. Sekarang bayangkan sebuah pintu di atas air. bayangkan diri Anda masuk untuk mengunjungi dengan semangat membimbing dan mengajukan pertanyaan. Percayalah pada jawaban yang Anda terima. Selanjutnya berjalanlah keluar pintu, tonton ombak kembali menjadi pola pernapasan. Sekarang bukalah mata Anda dan katakan pada diri Anda:
“AKU KEMBALI KE BUMI LAGI. TERIMA KASIH ATAS PETUNJUK DAN SEMANGAT YANG KAMU DIBERIKAN (GURU SEJATI) YANG SELALU MENEMANI HIDUPKU. (UCAPKAN SALAM PERPISAHAN).

Kemudian tiup lilin dalam urutan terbalik, pertama lilin putih dan kemudian lilin biru.

MATUR NUWUN, NYUWUN PANGAPUNTEN. SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 10 September 2010

ILMU KEKUATAN MATA

Assalamualaikum. Padepokan wong alus SUKMA SEJATI. Saya hanya ingin berbagi pengetahuan terhadap para sedulur khususe sedulur batin yang sudah madep terhadap ilmu sejati dan memiliki wadah keilmuan serta pengalaman dalam perjalanan dunia sepiritual, supaya jangan ada salah tafsir dalam pemahaman konsep ilmu ini, karena keampuahan suatu do'a itu terletak kepada KEMAHABESARAN ALLAH, do'a hanya sebuah alat untuk wasilah. Ilmu kekuatan mata ini hanya sebuah ilmu sebagai pelengkap dalam kahzanah keilmuan batin bagi sang pengamal, selamat mencoba...monggo mas. Di dalam sebuah pembicaraan dengan orang lain, maka yang pertama kali dilihat adalah mata orang tersebut. Berikut adalah do'a yang membuat pandangan mata kita lebih berwibawa dan menarik serta memiliki kekuatan yang hebat, tergantung niat kita untuk menggunakanya (pengkasih,hipnotis,pertakut dsb). BISMILLAHIRROHMAN NIRROHIM. { LAMINAL MULKI YAUMA LILLAHIL WAHIDUL QAHAR }. Di baca 3 kali pada air segenggam sebelum berwudu' sholat subuh(belum melakukan apa2). Satu kali genggaman air satu bacaan lalu diusapkan dimata. Jadi ada 3 kali bacan dan 3 kali usapan. Setelah itu cuci bersih tangan baru kumur2 untuk wudu'. Jangan berkumur dengan air do'a itu karena bisa merusak gi2 kita. Demikianlah poro sedulur mudah mudahan bermanfaat. Amin ya robbal alamin. Untuk pengijajahan do'a silahkan hubungi MAS RIYAN HASBY ASSIDDIQ. Dl layanan sms 081365914861. Untuk lebih jelas dan barokahnya.

Selasa, 07 September 2010

SALAM KAGEM KANG MAS JUMADIL KUBRO

{Sukmo sejati winarah ingatase jagat}..ALLAH kuwi siji-sijine guru sejati manungso. Batin manungso kudu madep,mantep lan jejeg manembah marang Pangeran. Batin manungso kudu di luruske,diarahke lan di pasrahke tanpo kenal wayah lan wektu marang Gusti, mbuh kuwi pas wayah ngadek, wayah lungguh,turu,melaku,wayah awan,wayah rino lan wengi batin kito kudu terus manembah lan mamuji Gusti Pangeran. Batin kang tansah ngucap HU ALLAH ing saben nafas. Mlebuni nafas HU metune nafas ALLAH ..kanti laku pasrah cipto, roso lan kroso dening Gusti YO kui sing diarani SHOLAT DHAIM. Kabeh mau kudu dibarengi kalian tumindak sing becik ojo ngnti tumindak sing gawe wong ciloko